Friday 20 July 2007

Evolusi Pikiran

Saya akan mengeluarkan secara bersambung seputar kehidupan kita, yg menjadi benang merah dari ide saya ttg adanya Evolusi Pikiran.

Comment dari seorang saudara ttg posting saya : Believe me, We are the Noble Creation.

Pak/Ibu Hai hai terkasih, saya memang bukan teolog yg khusus mendalami Alkitab, itu sebab saya tdk kategorikan blog ini sbg pengajaran atau penginjilan tapi lebih ke inspirasi saja. Btw, saya seorang pebisnis yg suka belajar dan berusaha menerapkan FirmanNya dlm bisnis yg saya geluti. Saya masih harus belajar, belajar dan belajar... kalau Tuhan izinkan saya akan menulis buku pertama saya. Kalau sudah release dibeli ya Pak/Bu :-)

Nelson, menurut saya, selain merenung dan berpikir sebaiknya anda jangan lupa belajar.
Kongzi, seorang nabi Tiongkok kuno pernah berpesan demikian,

Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Berpikir tanpa belajar, berbahaya! Lun Yu II:15

Dalam hal tertentu saya setuju dgn pesan org pintar/filsuf Tiongkok ini (Tentu saja saya tdk sebut beliau nabi karena menurut Alkitab yg saya percayai, Nabi adalah seseorang yg menyampaikan Firman Tuhan, di luar itu tentunya hanya org biasa spt kita atau tentunya nabi palsu J) tapi dlm bisnis dan banyak hal lain saya melihat bhw ’belajar tanpa berpikir’ lebih mendatangkan keuntungan (tdk sia-sia) spt yg Lun Yu katakan.

Yang saya percayai adalah :
” Takut akan Tuhan adalah awal dari pengetahuan, ...... ” ( Amsal 1:7)

Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa semua orang (minus Adam dan Hawa) diciptakan dari bahan yang sama melalui proses yang sama oleh Sang Pencipta yang sama, pertemuan antara sperma dan sel telur.
Alkitab mencatat, bahwa pada mulanya Tuhan menciptakan Adam. Jadi, pendapat anda, bahwa pada mulanya manusia diciptakan sama, dapat dianggap benar. Adam cuman sendirian, mau beda sama siapa? Namun, ketika Tuhan menciptakan Hawa, manusia jadi tidak sama lagi. Adam jelas berbeda dari Hawa, secara anatomi keduanya berbeda, secara psikologi keduanya berbeda. Jadi, maaf, Nelson, saya tidak percaya pada anda yang mengatakan,


Percayalah, pada awalnya kita memang SAMA, sama dalam segala hal.

Pak/Bu Hai, maafkan saya kalau ’kata segala hal’ yg saya mksd disini adalah tentang character yaitu karakter/sifat Ilahi. Tentu saja saya setuju bhw Adam dan Hawa berbeda secara anatomi, tetapi secara psikologi saya blm sepenuhnya mengamininya. Inilah salah satu point bahasan saya di ”Evolusi Pikiran”.

Kepada Adam dan Hawa, Allah berfirman:
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian 1:28
Nelson, anda pernah membayangkan, apa jadinya dunia ini, bila semua orang memiliki perawakan, warna kulit, wajah dan sifat sama semua? Menurut saya, dunia demikian sangat sungguh sangat mengerikan! Menurut saya, hanya Tuhan bloon atau Tuhan gila yang akan menciptakan dunia yang orang-orangnya sama semua.


Pak/Bu Hai, ada banyak kali saya membayangkan apa yg anda katakan diatas. Tapi saya tersentak ketika saya menyadari bhw Surga bukanlah tempat yg mengerikan ketika di dalamnya hanya ada satu sifat, ’satu wajah’ dan satu ’warna kulit’ ( saya beri tanda ’ ...’ karena saya pikir tdk ada kulit lagi disana, kata pendeta saya disana kita akan memakai pakaian kekudusan)

Menurut saya anak-anak sekolah lebih manis ketika mereka semua memakai seragam yg tentunya sama. Coba bayangkan kalau seandainya mereka semua pakai pakaian yg berbeda, maniskah?
Coba anda bertemu dengan pramugari satu maskapai memakai pakaian berbeda-beda, masih ’cakep’kah mereka? Atau cobalah lihat ke sebuah perumahan (mis:BSD) kita melihat rumah-rumahnya bagus nan indah. Apakah rumah dgn tipe yg sama akan terlihat indah apabila kita bangun di suatu tempat yg bukan perumahan? Kebetulan saya lagi membangun rumah dan saya meniru abis yg di BSD, ternyata setelah mulai berjalan saya dan banyak teman komentar kurang bagus kalau mengikuti model yg di BSD. Akhirnya saya dan istri sepakat utk mengubah sedikit agar cocok/pas utk lokasi yg bukan di perumahan yg notabene SAMA semua.
Lihat, kalau semua sama ternyata bisa saja lebih manis, cakep dan indah!
Kalau semua sama tdklah selalu mengerikan, kalau semua org baik tentunya tdk mengerikan kan ?
Kalau semua cantik tdk mengerikan juga kan? Kalau semua kaya dan sukses tdk mengerikan juga kan?
Yang mau saya sampaikan dlm Evolusi Pikiran adalah bhw kembalinya citra Allah dlm segala aspek kehidupan kita, dimana dasar dari semuanya adalah hati/pikiran (kita bkn membahas definisi hati dan apa itu pikiran..karena saya bukan ahlinya, saya hanyalah pebisnis)

Maaf, saya tidak percaya pada pendapat anda:
Kesombongan, kebencian, dendam, iri dengki membuat apa yg tadinya SAMA menjadi BERBEDA sehingga lahirlah pemikiran-pemikiran,konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan yg membuat segala sesuatu itu BERBEDA.
Kris Dayanti (penyanyi lagu menghitung hari) dan Aming (pelawak Extra Vaganza) jelas dua orang yang berbeda. Saya menyukai keduanya dengan cara yang berbeda. Yang satu saya sukai karena suara dan kecantikannya, yang lain saya sukai karena kekonyolan dan kejelekannya. Bukan kesombongan, kebencian, dendam, iri dengki yang membuat saya memandang keduanya berbeda, keduanya memang berbeda.


Seperti yg saya katakan, saya tdk berbicara ttg anatomi phisik tapi pikiran/hati. Itulah sebabnya saya tdk membahas mengapa warna kulit manusia bisa berbeda, walaupun mereka berasal dari unsur yg sama. Masih ingat kisah Menara Babel (Kejadian 11)? Dari sini lahirlah perbedaan bahasa dan tentunya (mungkin) perbedaan kulit. Saya tdk mengatakan ini bagian dari evolusi darwin, karena saya tdk percaya dgn ’ajaran’ Mr. Darwin ini.

Baiklah,saya bagi salah satu point Evolusi Pikiran:
Apakah cantik itu? Sebagian orang bilang langsing, mancung, putih,dsb seperti Kris Dayanti spt contoh anda. Bolehkah saya katakan yg cantik itu yg gemuk seperti Monalisa? Tahukah anda bhw ternyata di zaman tsb umum orang pahami bhw yg gemuk (bukan gembrot) adalah sesuatu yg cantik bahkan seksi. Pernyataan ini bukan dari saya tapi dari tontonan documenter yg saya tonton di TV. Trus, dulu orang yg berkepala plontos alias botak adalah orang jelek. Bukankah saat ini banyak para pria berlomba-lomba mencukur rambutnya hingga plontos? Betul, karena saat ini banyak diantara kita di zaman ini menganggap itu satu hal yg seksi! Wanita berkulit putih juga bukanlah jaminan dia cantik, tapi lihat ada begitu banyak teman-teman saya expat (asing,bule) lebih menyukai wanita yg hitam dan tdk mancung karena bagi mereka wanita spt itu adalah yg cantik bahkan seksi.
Inilah salah satu point evolusi pikiran itu! Sabar, saatnya buku itu akan saya release tapi secara parsial akan saya bagikan juga disini :-)

Saya percaya kepada anda ketika mengatakan:
Believe me, we are the noble creation!

Namun, saya sangat tidak percaya kepada anda ketika mengatakan:
Kalau anda berkata " Saya hebat, maka benar bhw anda memang hebat!" Hebat karena kita memiliki gen-nya Sang Pencipta!!

Sebab saya percaya apa yang tercatat dalam Alkitab adalah kebenaran sejati. Alkitab menyatakan bahwa Pada mulanya Tuhan membentuk Adam dari tanah lalu meniupkan napas hidup ke hidungnya. Lebih lanjut, alkitab menyatakan bahwa Tuhan membentuk Hawa dari tulang rusuk Adam. Mustahil manusia memiliki GEN Tuhan.

Saya juga percaya bhw isi Alkitab adalah Kebenaran Sejati. Tapi bedanya, saya percaya bhw gen Ilahi ada pada manusia termasuk saya karena saya dicipta segambar dgn Allah. Itu sebab saya miliki karakter Allah dan di perjalanan hidup saya, ada banyak jawaban ditemukan ketika saya menyadari ’rahasia’ dibukakan.

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,menurut gambar Allah diciptakanNya dia;laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. ( Kejadian 1:27 )

Kapan anda akan memasang tulisan anda tentang evolusi pikiran? Nampaknya menarik tuh.

Akan saya bagikan. Saya berbicara ttg pikiran bukan anatomi, itu sebab saya memiliki karakter/sifat Allah karena gen Allah yg ada pada saya.
Akhirnya, hendaklah kita sempurna sama seperti BAPA sempurna. GBU